Placing Spirituality in the Contemporary World: The Islamic Spirituality Vs. Secularized Spirituality

This article argues that secular humanists’ scholars like postmodernists are developing great interest in spirituality as though they beginning to have a positive approach towards religion and abandon their humanistic beliefs. Despite such spiritualism, not changed position against religion. In fact, the spiritual practices of Eastern religions transcendental meditation Buddhism Hinduism healing Western troubled souls has however no clear relationship with religiosity. same vein, Postmodern preaches mental growth, development, inner peace contentment gained on personal individual level instead God. kind secularization is absurd confusing Muslims who do differentiate between conceptions Hence, objective this paper address issue brought forth by humanism postmodern, drawing distinction western conception Islamic spirituality, nature significant religiosity intelligence. concludes there necessary religious psycho-spiritual wellbeing life whole. From perspective, without Spirituality essence undoubtedly equal important understand role which revealed from God, way life. good God.
 Abstrak
 Artikel ini berhujah bahawa sarjana humanis sekular seperti postmodernis sedang mengembangkan minat yang besar dalam kerohanian seolah-olah mereka mula mempunyai pendekatan positif terhadap agama dan meninggalkan kepercayaan humanistik mereka. Walaupun kerohanian, tidak mengubah pendirian agama. Malah, amalan agama-agama Timur meditasi transendental Buddha Hindu menyembuhkan jiwa-jiwa bermasalah Barat bagaimanapun hubungan jelas dengan religiositi. Dalam nada sama, mendakwa pertumbuhan mental, perkembangan, kedamaian dalaman kepuasan diperoleh pada peringkat peribadi individu bukannya membina Tuhan. Sekularisasi kepada semacam adalah masuk akal mengelirukan umat Islam membezakan antara konsep religiusiti dari percepsi Barat. Oleh itu, objektif artikel untuk menangani isu dibawa oleh humanisme pascamoden, barat Islam, sifat signifikan keagamaan. kecerdasan rohani. menyimpulkan terdapat perlu keagamaan serta kesejahteraan psiko-rohani kehidupan secara keseluruhan. Dari perspektif tiada tanpa Kerohanian intipati religiositi dapat dinafikan sama penting memahami peranan diturunkan daripada Tuhan, sebagai cara hidup. wahyu Tuhan akan ada kebaikan/salvation.